Header Ads

test

7 Keistimewaan Menulis bagi Guru

Info Guru SD ~ Bapak Ibu Guru yang berbahagia. Alkhamdulillah saya bersyukur bahwa saya bisa membuat blog Guru SD Indonesia. Sebenarnya motivasi awal saya membuat blog ini adalah untuk menuangkan segenap pikiran, curahan hati dan harapan saya sebagai guru sekolah dasar.Dan ada terselip harapan semoga blog Guru SD Indonesia ini bisa sedikit menjadi inspirasi bagi guru dan ikut mewarnai dunia pendidikan di Indonesia. Saya ingin meninggalkan sedikit jejak yang bermanfaat, yang berharga. Semoga kelak jejak ini bisa menjadi alternatif penunjuk jalan bagi para guru sekalian yang berjuang untuk kemajuan pendidikan.

Bapak Ibu dan pembaca blog sekalian kegiatan menulis tentu tidak telepas dari aktivitas seorang manusia. Semenjak mengenyam bangku sekolah sampai sekarang kita pasti selalu bersinggungan dengan pena dan buku. Apalagi bagi kita yang berprofesi sebagai guru, aktivitas menulis seperti sudah menjadi way of live atau jalan hidup guru. Guru SD terutama tidak pernah lepas dari kegitan tulis menulis. Akan tetapi dari sekian banyak guru hanya sedikit yang menorehkan tintanya kegiatan menulis. Kebanyakan guru menganggap kegiatan menulis hanya sebagai sarana penunjang pembelajaran. Hal ini tentu tidak salah, tetapi coba kita memandang lebih luas kegiatan menulis ini, misal dari sisi manfaat. Sederhana saja bukankah ilmu yang kita dapat sekarang ini adalah hasil karya para pendahulu kita yang kebanyakan kita dapat dari tulisan tangan mereka. Banyak diantara penulis buku tersebut sudah wafat, akan tetapi ilmunya masih bisa bermanfaat.

Pembaca blog yang berbahagia. Banyak orang yang berpendapat bahwa menulis tidak menguntungkan secara financial. Padahal kegiatan tulis-menulis itu sangat luas dan jika serius dapat menjadi tambahan penghasilan yang lumayan dibandingkan gaji kita. Hebatnya lagi menulis tidak membutuhkan modal yang besar yang terpenting adalah modal ketekunan. Selain itu juga ada keistimewaan lain dari menulis. Berikut ini adalah 7 keistimewaan menulis:

1. Selaras dengan Profesi.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa profesi guru itu dekat dengan aktivitas menulis. Terlebih guru SD yang menanamkan dasar tentang tata cara menulis kepada anak. Akan tetapi, tidakkah kita berfikir bahwa usia manusia itu terbatas. Artinya dengan Menulis kita bisa memberikan manfaat yang lebih luas dan lebih lama baik berupa ilmu, nasihat, atau hanya sebatas buah pikiran. Selain itu kegiatan menulis juga bisa menjadi sarana belajar bagi guru dan siswa. Menulis puisi, membuat dialog dan membuat karangan adalah beberapa materi dalam pembelajaran di SD. Maka dari itu sembari menulis, kita sembari belajar.

2. Memperluas Wawasan.
Kegiatan tulis menulis dan membaca itu ibarat dua sisi uang logam, tidak pernah terpisahkan. Dimana ada menulis di situ ada membaca. Afifah Afra seorang penulis novel dalam sebuah training kepenulisan menyampaikan bahwa 75% kegiatan menulis adalah membaca. Ismail Marahaimin juga menuturkan membaca bagi seorang penulis, ibarat tenaga dalam bagi seorang pendekar.
Dengan menulis kita mau tidak mau akan dipaksa untuk membaca buku. Semakin sering menulis, semakin sering pula membaca buku sehingga input akan semakin banyak dan wawasan akan semakin luas. Luasnya wawasan tentu akan membuat guru lebih percaya diri ketika didepan murid-muridnya. Sebagai guru marilah tanamkan dalam diri bahwa menulis dan membaca adalah suatu kebutuhan.

3. Menambah Kreatifitas.
Guru sekarang memang dituntut untuk kreatif. Kreatif dalam segala hal khususnya dalam pembelajaran. Pembelajaran yang kreatif akan membuat siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Menulis itu terkait erat dengan kegiatan membaca. Membaca membuat input semakin banyak sehingga jalan keluar terhadap masalah semakin banyak. Selain itu menulis membuat kita menemukan hal-hal yang baru. Menulis menciptakan kreatifitas yang sangat dibutuhkan manusia. Menulis berarti berkreasi.

4. Mencerdaskan Otak.
Saya pernah membaca artiklel yang mengatakan bahwa otak yang paling mahal adalah otaknya orang Indonesia, bagaimana bisa pikir saya. Akhirnya saya tersenyum mangkel hehehe alasan otak orang Indonesia mahal karena masih orisinil alias jarang dipakai. Hanya sebuah cerita anekdot tapi juga sindiran bagi saya, because i am Indonesian. Bukankah kebanyakan dari kita berfikir berkali-kali mengeluarkan uang untuk membeli buku, mengikuti kursus dan seminar. Sementara untuk jajan, nonton film dan shooping tidak demikian.
Otak akan berkembang jika digunakan dan sebaliknya akan menurun kemampuannya jika tidak digunakan. Menulis itu memerlukan pemikiran dan imajinasi otak kita. Seperti halya saya menulis artikel yang sedikit ini juga lumayan mengasah otak saya. Nah para guru mulai menulislah. Tulis apa saja yang kita bisa, mulai menulislah dari hal yang sederhana dan lakukanlah segera.

5. Wahana Berbagi Ilmu.
Rasulullah SAW bersabda, "Khairunnas anfa’uhum linnas", "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim). Profesi guru sangat berpotensi mendapat predikat di atas. Semakin banyak bermanfaat semakin baik. Dengan menulis ilmu dapat tersebar luas melintasi pulau, negara bahkan benua. Menulis itu sama halnya kita membuat sayap yang bisa membawa terbang kemana saja Bayangkan dengan menulis kita menjadi jalan kebaikan bagi orang sungguh membahagiakan.

6. Investasi Pahala.
Rasulullah SAW telah bersabda : Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.'' (HR Muslim).
Menulis membuat ilmu tersebar lebih luas. Tulisan dapat mendokumentasikan gagasan, ilmu dan karya kita sampai berpuluh, bahkan beratus tahun bahkan setelah kita tidak ada lagi. Sebagai bukti kita bisa mengetahui manusia, peristiwa dan peradaban dimasa lalu karena ada tangan-tangan yang mengabadikannya. Maka perbanyak pundi-pundi pahala dengan menulis. Never day without write.

7. Menambah Penghasilan.
Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu (HR. Thabrani). Mungkin pembaca sekalian berfikir bahwa menulis itu tidak menguntungkan? Praduga pembaca sekalian kurang tepat. Berikut ini saya gambarkan potensi penghasilan bagi penulis :
Royalty per eksemplar = Rp. 5.000.
Best seller = 50.000 eksemplar.
Benefit = 50.000 x Rp. 5.000 = 250.000.000
Luar biasa kekuatan sebuah tulisan. Anda berminat?

Bapak Ibu dan pembaca blogger sekalian. Uraian di atas adalah sedikit gambaran tentang keistimewaan menulis. sebenarnya masih banyak keistimewaan lain dari menulis. Maka saya mengajak kepada pembaca sekalian khususnya para guru untuk menekuni kegiatan menulis. Mulailah dari menulis sederhana, seperti menulis diary.

Selamat menulis! Think big, start small and act now. Salam semangat !



Tidak ada komentar

Terimakasih sudah berkenan berkomentar